Kamis, 18 Agustus 2016

ERP (Enterprise Resource Planning)


ERP mulai menjadi kebutuhan bagi perusahaan-perusahaan. Tidak hanya perusahaan besar, bahkan perusahaan kecil pun juga butuh ERP. Karena ERP akan mempermudah sistem yang ada di perusahaan, sehingga meningkatkan kinerja perusahaan. Tetapi, masih banyak diantara kita yang masih awam dengan ERP. Sebenarnya apa ERP itu?

Enterprise Resource Planning (ERP) atau bisa diartikan menjadi Perencanaan Sumber Daya Perusahaan merupakan suatu sistem informasi bagi suatu perusahaan yang dirancang agar saling terhubung / terintegrasi antar sumber daya perusahaan yang berada di setiap elemen perusahaan. ERP merupakan software yang mengintegrasikan setiap departemen & fungsi suatu perusahaan, seperti bagian penjualan, pembelian, keuangan, dan produksi.

Alur Terbentuknya ERP


ERP merupakan evolusi dari MRP. Dimulai dari MRP 1 atau Material Requirement Planning pada tahun 1960-an, yang berfungsi untuk melakukan perencanaan terhadap persediaan material yang digunakan untuk melakukan produksi dan supaya tidak terjadi kegagalan produksi yang disebabkan oleh kurangnya material / bahan baku. Lalu, dikembangkan menjadi MRP 2 atau dikenal dengan Manufacturing Resource Planning pada tahun 1980-an, yang ditambahkan fungsinya yaitu dapat melakukan perhitungan biaya / costing hingga ke bagian pegawai. Dan pada tahun 1990-an munculah ERP, yaitu suatu sistem yang lebih kompleks.

Keunggulan ERP adalah intergrasi dan database terpusat, sehingga data/informasi yang ditampilkan adalah real-time. Tentunya mempunyai kekurangan, yaitu instalasi yang sulit dan biaya yang mahal.

Di Indonesia sendiri, ternyata masih banyak perusahaan yang belum menggunakan ERP dan lebih banyak menggunakan software akuntansi biasa. Lalu apa bedanya antara ERP dengan software akuntansi??




Terlihat perbedaan cakupan dari software akuntansi dengan ERP, dimana ERP lebih luas cakupannya sehingga lebih mempermudah kinerja suatu perusahaan.

Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkoordinasikan bisnis organisasi secara keseluruhan. ERP merupakan software yang ada dalam organisasi/perusahaan untuk:
  • Otomatisasi dan integrasi banyak proses bisnis
  • Menghasilkan informasi yang real-time
  • Memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan
Demikianlah penjelasan singkat mengenai ERP.

Rabu, 25 Mei 2016

Perkembangan Kelompok

Perilaku individu-individu dalam kelompok-kelompok adalah sesuatu yang lebih daripada jumlah total tiap individu yang bertindak menurut caranya sendiri.

Lalu, apa itu kelompok?

Suatu kelompok didefinisikan sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran tertentu. Kelompok dapat bersifat formal maupun informal. Kelompok formal maksudnya kelompok yang didefinisikan oleh struktur organisasi, dengan pembagian kerja yang ditandai untuk menegakkan tugas-tugas. Sedangkan kelompok informal adalah persekutuan yang tidak terstruktur secara formal atau tidak ditetapkan secara organisasi.

Tahap-tahap Perkembangan Kelompok
Menurut riset, tidak ada pola baku dari perkembangan kelompok. Dan disini saya akan menjelaskan 2 Model perkembangan kelompok.

Model Lima-Tahap
Dari pertengahan dasawarsa 1960-an, diyakini bahwa kelompok-kelompok melewati deretan standar dari lima-tahap.


  • Tahap pertama, pembentukan, dicirikan oleh banyak sekali ketidakpastian mengenai maksud, struktur, dan kepemimpinan kelompok. Tahap ini selesai ketika para anggota telah mulai berpikir diri mereka sendiri sebagai bagian dari suatu kelompok.
  • Tahap keributan adalah tahap konflik didalam kelompok. Bila tahap ini telah lengkap, terdapat suatu hirarki yang relative jelas dari kepemimpinan didalam kelompok.
  • Tahap ketiga adalah tahap dalam mana berkembang hubungan yang karib dan kelompok memperagakan kekohesifan  (kesalingtarikan). Tahap penormaan ini selesai bila struktur kelompok telah kokoh dan kelompok ini telah menyerap perangkat pengharapan dari apa yang mendefinisikan perilaku anggota yang benar.
  • Tahap keempat adalah pengerjaan. Pada titik ini struktur itu telah sepenuhnya fungsional dan diterima-baik. Energi kelompok telah bergeser dari mencoba mengerti dan memahami satu sama lain ke pelaksanaan tugas di depan mata.
  • Tahap penundaan. Dalam tahap ini,  kelompok merpersiapkan pembubaran.


Model Kesetimbangan Tersela
Model ini dikembangkan oleh C.J.G. Gersick, dinamakan seperti ini karena setelah diadakan penelitian dijumpai banyak orang yang diobservasi melakukan peningkatan upaya untuk mempercepat pencapaian tujuan/sasaran menjelang dari setengah waktu dari deadline.
  • Kinerja anggota kelompok tidak mengalami peningkatan yang berarti, terutama dalam mengembangkan kelompoknya, saat awal mereka menyudahi pertemuan pertama sampai dengan separuh waktu deadline. Masa antara pertemuan pertama sampai separuh deadline dinamakan masa inersia, saat inilah kinerja anggota kelompok tidak berarti. Masing-masing anggota kelompok wait and see saja yang dimungkinkan di masa ini tidak ada kejelasan dalam kelompok tersebut. Masa inersia menggelisahkan angngota kelompok karena hanya berdiam diri tanpa aktivitas berarti, hingga pada satu masa transisi mereka adakalanya dapat meningkatkan kinerja secara luar biasa karena dimungkinkan adanya rasa bersalah karena selama ini hanya berdiam diri tanpa melakukan aktivitas dan kinerja yang positif.
  • Phase kedua diawali dengan kejutan sehingga menimbulkan efek menyela (punctuated), setelah masa transisi phase kedua akan dilewati oleh anggota kelompok dengan melanjutkan kinerja yang telah naik mendekati sempurna dalam mencapai tujuan kelompok saat deadline. Phase kedua model Gersick ini hampi r mirip dengan tahap performing dan adjourning pada model Tuckman.


















Sumber: Robbins, Stephen P. 1996. Organizational Behavior: Concepts, Controversies, Applications. 7th Edition. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Jumat, 29 April 2016

Leadership (Kepemimpinan)

"Kepemimpinan itu berarti pemimpin", begitulah yang dibicarakan oleh kabanyakan orang. Tapi apakah makna yang sesungguhnya dari kepemimpinan itu?

Kepemimpinan merujuk kepada suatu keahlian yang berarti :
"Seni yang bertujuan untuk memengaruhi orang lain agar tercapai tujuan yang sudah ditentukan"
  
Dari arti tersebut kita melihat bagian dari kalimat yaitu "tujuan yang sudah ditentukan",  berarti seseorang yang memiliki sifat kepemimpinan haruslah memiliki tujuan atau mimpi dan tujuan atau mimpi tersebut harus terencana.

Leadership atau kepemimpinan merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh para pemimpin di era globalisasi dan gombalisasi ini. Pemimpin yang dibutuhkan itu bukan hanya yang mampu mengatur kegiatan / operasi harian saja tetapi juga harus berjiwa kepemimpinan untuk menjadi pemimpin di era perubahan.

Seorang pemimpin adalah orang yang menjadi inspirasi dan pengarah kegiatan dari orang-orang yang dipimpinnya (termasuk dirinya sendiri).


Kepemimpinan efektif


Lima Kunci Kepemimpinan:
  1. Seorang pemimpin harus punya rencana.
    Seorang pemimpin harusa proaktif dan bukan reaktif. Seorang pemimpin harus bisa memimpin di era krisis. Pemimpin yang baik akan bisa menganalisa dan merencanakan rencana yang disusunnya sesuai dengan kondisi dan kesempatan yang baru.
  2. Seorang pemimpin harus punya visi.
    Visi-lah yang menyediakan arah, tanpa arah yang jelas maka tidak akan ada perencanaan yang jelas.
  3. Seorang pemimpin membagi visinya.
    Visi yang dibagi akan memperkuat visi tersebut dan akhirnya kemampuan kepemimpinan seorang akan meningkat.
  4. Seorang pemimpin berani mengeksekusi.
    Mengimplementasikan apa yang sudah direncanakan dan kemudian menggabungkannya dengan visi kepemimpinan. Lalu melakukan action sesuai faktor-faktor tersebut.
  5. Seorang pemimpin menginspirasi.
    Pemimpin harus bisa menjadi contoh dalam bertindak atau melakukan sesuatu dan juga integritasnya yang membuat tiap apa yang dilakukannya menjadi bermakna.

Konsep Lima Jari :
  1. Ibu jari
    Pemimpin harus bisa memberi reward.
  2. Jari Telunjuk
    Pemimpin dapat menunjuk orang yang dipercaya dan mampu untuk menjalankan tugas.
  3. Jari Tengah
    Pemimpin mampu menjadi penengah didalam konflik kelompoknya.
  4. Jari Manis
    Pemimpin menjadi pemanis di masa tegang kelompoknya.
  5. Kelingking
    Pemimpin harus bisa dipimpin dan memimpin.

Kamis, 21 April 2016

Job Satisfaction (Kepuasan Kerja)

Job satisfaction atau kepuasan kerja adalah wujud dari perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Beberapa ahli juga mengungkapkan definisi dari kepuasan kerja, seperti:

  • Newstrom : mengemukakan bahwa “job satisfaction is the favorableness or unfavorableness with employes view their work”. Kepuasan kerja berarti perasaan mendukung atau tidak mendukung yang dialami [pegawai] dalam bekerja
  •  Wexley dan Yukl : mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi. Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur, kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
Lalu bagaimana kita melihat kepuasan seorang pegawai?

Measuring Job Satisfaction

Terdapat banyak cara untuk mengukur kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi/perusahaan baik besar maupun kecil. Paling tidak terdapat empat cara yang dapat dipakai untuk mengukur kepusan kerja, yaitu (1) Rating Scale, (2) Critical incidents, (3) Interviews dan (4) Action Tendencies

·        Rating Scale
Pendekatan yang sering digunakan untuk mengukur kepuasan kerja  dengan menggunakan Rating Scale antara lain: (1) Minnessota  Satisfaction Questionare, (2) Job Descriptive Index, dan (3) Porter Need Satisfaction Questionare.

Minnesota Satisfaction Questionare (MSQ) adalah suatu instrumen atau alat pengukur kepuasan kerja yang dirancang demikian rupa yang di dalamnya memuat secara rinci unsur-unsur yang terkategorikan dalam unsur kepuasan dan unsur ketidakpuasan. Skala MSQ mengukur berbagai aspek pekerjaan yang dirasakan sangat  memuaskan, memuaskan, tidak dapat memutuskan, tidak memuaskan dan sangat tidak memuaskan. Karyawan diminta memilih satu alternatif jawaban yang sesuai dengan kondisi pekerjaannya.

Job descriptive index adalah suatu instrumen pengukur kepuasan kerja yang dikembangkan oleh Kendall, dan Hulin. Dengan instrumen ini dapat diketahui  secara luas bagaimana sikap karyawan terhadap komponen-komponen dari pekerjaan itu. Variabel yang diukur adalah pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi, supervisi dan mitra kerja.

Porter Need Satisfaction Questionare adalah suatu intrumen pengukur kepuasan kerja yang digunakan untuk mengukur kepuasan kerja para manajer. Pertanyaan yang diajukan lebih mempokuskan diri pada permasalahan tertentu dan tantangan yang dihadapi oleh para manajer.

·        Critical Incidents
Critical Incidents dikembangakan oleh Frederick Herzberg. Dia menggunakan teknik ini dalam penelitiannya tentang teori motivasi dua faktor. Dalam penelitiannya tersebut dia mengajukan pertanyaan kepada para karyawan tentang faktor-faktor apa yang saja yang membuat mereka puas dan tidak puas.

·        Interview
Untuk mengukur kepuasan kerja dengan menggunakan wawancara yang dilakukan terhadap para karyawan secara individu. Dengan metode ini dapat diketahui secara mendalam mengenai bagaimana sikap karyawan terhadap berbagai aspek pekerjaan.

Dari tiga cara pengukuran tersebut, menggunakan rating scale adalah yang paling sering dilakukan.








Sumber:





Kamis, 07 April 2016

Teknik Industri & Psikologi Industri Organisasi

Pada artikel sebelumnya saya telah membahas apa itu organisasi. Dan di artikel ini akan lanjut ke tahap selanjutnya yaitu Psikologi Indsutri dan hubungannya dengan Teknik Indsutri.

Jika dilihat dari mata kuliah yang ada di Jurusan Teknik Industri sebenarnya terlihat mengarah ke arah manajemen daripada teknik-nya. Yang dimaksud manajemen disini adalah manajemen internal suatu perusahaan bukan seperti manajemen yang mengarah ke bisnis (eksternal perusahaan) di Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi.

Lanjut ke pengertian dari Teknik Industri dan Psikologi Industri.

Teknik Industri adalah suatu bidang keilmuan yang mempelajari bagaimana merancang, mengatur dan mengaplikasikan semua faktor-faktor seperti manusia, mesin, metode, material, lingkungan menjadi suatu system dalam lingkup yang berhubungan dengan fungsi pabrik, seperti penelitian dasar, penelitian operasional, pengembangan terhadap suatu produk baru, melalui rekayasa-rekayasa industri, desain produk, perancangan system kerja, perawatan mesin, system produksi hingga pada kualitas hingga ke pelayanan purna jual terhadap produk tersebut. Dari pengertian tersebut kita simpulkan bahwa seseorang yang belajar tentang Teknik Industri berarti mempelajari bagaimana membuat sistem yang dapat menghubungkan semua komponen perusahaan sesuai dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan agar menciptakan perusahaan yang baik dan rapi serta membuat nyaman dan aman semua komponen perusahaan.

Psikologi industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di tempat kerja. Ilmu ini berfokus pada pengambilan keputusan kelompok, semangat kerja karyawan, motivasi kerja, produktivitas, stres kerja, seleksi pegawai, strategi pemasaran, rancangan alat kerja, dan berbagai masalah lainnya. Kita simpulkan lagi dari pengertian tersebut bahwa mempelajari Psikologi Industri berarti mempelajari perilaku manusia untuk menilai perilaku manusia sehingga perusahaan dapat mencari dan menemukan orang yang sekiranya cocok untuk perusahaan atau memecahkan suatu masalah/kejanggalan yang terjadi pada ruang lingkup karyawan. Maka munculah Divisi HRD (Human Resource Development) atau SDM (Sumber Daya Manusia).

Agar organisasi dapat mencapai tujuan dengan efektif dan efisien, organisasi tersebut perlu mampu mengelola salah satu aset mereka, yaitu manusia (anggota) -nya. Organisasi perlu mengerti dinamika tingkahlaku manusia dalam situasi organisasi.
Orang-orang yang mempalajari Teknik Industri diharapkan dapat menciptakan sistem didalam perusahaan yang dapat menghubungkan antara manusia, teknologi, sistem dibatasi oleh budaya perusahaan. Membantu menciptakan visi, misi, dan tujuan perusahaan lalu ke tahap selanjutnya yaitu menyesuaikan Struktur Organisasi Perusahaan sesuai dengan visi dan misi.

Struktur Organisasi telah dibuat maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisis pekerjaan. Adapun tujuan analisis pekerjaan yaitu, 
  1. Memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat
  2. Memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja
  3. Menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif (Sastrohadiwiryo).
Jika analisa pekerjaan telah dilakukan, maka perusahaan dapat menetukan gaji pokok sesuai nilai dari jabatan di struktur perusahaan.


Demikian penjelasan singkat tentang Teknik Industri dan Psikologi Industri.


Sumber:
Wikipedia
Yusrizalfirzal
ITI









Kamis, 24 Maret 2016

Organisasi

Organisasi


Organisasi tidak pernah lepas dari kehidupan kita, dari yang paling dekat yaitu keluarga, karang taruna, RT, dan sejenisnya. Dan pada masa sekolah kita mengenal OSIS, serta ekstrakurikuler yang berbentuk organisasi. Tapi kebanyakan orang masih belum tahu apa arti dari organisasi itu sendiri.

Organisasi berasal dari Bahasa Yunani yaitu 'organon',  adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama .
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Organisasi biasanya terbentuk karena setiap orang memiliki pola pikir dan persepsi yang sama sehingga menciptakan visi dan misi untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Dari penjelasan diatas, kita telah mengetahui arti dari organisasi dan apa yang menyebabkan organisasi itu terbentuk. Dan Organisasi juga memiliki siklus, yaitu tahap pertumbuhan dan perkembangan organisasi.



Model pertumbuhan organisasi menurut greiner :
•    Tahap 1: Pertumbuhan melalui kreativitas
Kreativitas para pendiri organisasi merupakan tahap awal dari evolusi suatu organisasi. Pengusaha mengembangkan keterampilan & kemampuan untuk menciptakan dan memperkenalkan produk-produk baru untuk pasar baru. Desain organisasi pada tahap ini masih berupa struktur sederhana dan pengambilan keputusan dikontrol oleh manajer-pemilik atau top manajemen. Masalah yang mungkin muncul adalah krisis kepemimpinan

•    Tahap 2: Pertumbuhan melalui arahan
Pada tahap pengarahan desain organisasi makin birokratis, komunikasi antar tingkatan menjadi formal dan spesialisasi pekerjaan mulai diterapkan, seperti aktivitas produksi dan pemasaran. Tim manajemen baru atas bertanggung jawab untuk mengarahkan strategi perusahaan, dan manajer tingkat yang lebih rendah memikul tanggung jawab fungsional utama. Masalah yang mungkin muncul adalah krisis otonomi.

•    Tahap 3: Pertumbuhan melalui delegasi
Hal ini memungkinkan organisasi untuk mencapai keseimbangan antara manajer yang berpengalaman merekrut untuk meningkatkan kinerja dan kebutuhan untuk menyediakan ruang untuk berwirausaha sehingga organisasi dapat berinovasi dan menemukan cara baru untuk mengurangi biaya atau meningkatkan produknya. Masalah yang mungkin muncul adalah krisis control.

•    Tahap 4: Pertumbuhan melalui koordinasi
Sebuah organisasi harus menemukan keseimbangan yang tepat antara kontrol terpusat dari atas kontrol organisasi dan desentralisasi di tingkat fungsional atau divisi. Namun adanya koordinasi juga menimbulkan konflik garis-staf yang menyita banyak waktu dan energi, sehingga muncul krisis birokrasi.

•    Tahap 5: Pertumbuhan melalui kolaborasi
Kerjasama yang kuat antar individu di dalam organisasi merupakan jalan keluar dari krisis birokrasi pada tahap koordinasi. Budaya organisasi menjadi substitusi bagi kontrol formal manajemen organisasi.

















Sumber: Wikipedia , cpratanto